Sabtu pagi, pukul 08.00 pada tanggal 5 Juli 2025, suasana Dusun Klesman, Desa Blederan, terasa begitu khidmat dan penuh kebersamaan. Warga berbondong-bondong menuju lokasi mata air atau tuk untuk melaksanakan tradisi selamatan yang telah turun-temurun dijaga oleh masyarakat setempat.
Selamatan mata air ini menjadi wujud rasa syukur warga atas berkah air yang selama ini menjadi sumber kehidupan bagi banyak keluarga di Dusun Klesman. Sejak pagi hari, warga membawa berbagai perlengkapan seperti tumpeng, bunga, dan hasil bumi untuk prosesi doa bersama di sekitar sumber air.
Menurut salah satu tokoh masyarakat, kegiatan ini tidak hanya sekadar ritual, tetapi juga menjadi pengingat pentingnya menjaga kelestarian alam.
“Air adalah sumber kehidupan. Melalui selamatan ini, kami ingin menanamkan nilai syukur dan tanggung jawab agar mata air tetap terjaga untuk anak cucu,” ujar Bapak Khusnu Wahid, Kadus Klesman.
Selain prosesi doa, kegiatan juga diisi dengan kerja bakti membersihkan area sekitar mata air. Warga dari berbagai usia turut berpartisipasi dengan riang—ada yang membawa sapu, ada yang menanam pohon, dan ada pula yang menyiapkan hidangan sederhana untuk disantap bersama setelah acara.
Kehangatan suasana semakin terasa ketika warga duduk bersama menikmati hidangan hasil gotong royong. Tawa, cerita, dan canda mengiringi pagi di Dusun Klesman, menjadikan tradisi ini bukan hanya tentang selamatan, tetapi juga tentang mempererat rasa persaudaraan dan cinta terhadap alam sekitar.
Dengan semangat pelestarian dan kebersamaan, warga Dusun Klesman berharap mata air mereka akan terus memberikan kehidupan dan kesejukan bagi generasi mendatang.